Pentingnya Kreatif di Revolusi Industri 4.0


Perkembangan jaman terus terjadi mengingat bumi sendiri terus berevolusi dari tahun ke tahun.  Dengan kondisi jaman yang terus mengalami perubahan dan terjadi suatu seleksi alam bagi manusia dan seluruh makhluk hidup yang tak mampu untuk beradaptasi dengan perubahannya.
Kita sendiri pun tidak bisa luput dari perkembangan jaman, demi untuk melangsungkan kehidupan kita sendiri juga berevolusi tiap tahunnya dengan mengembangkan ide-ide kreatif yang terus muncul di pikiran kita, kemudian ide tersebut pun diolah untuk dikembangkan menjadi suatu hal atau barang yang nantinya di produksi.
Ada sebuah komentar di salah satu video yang di unggah di akun Youtube milik Deddy Corbuzier berjudul “MAKAN DIKIT TAMBAH GEMUK VS MAKAN BANYAK TETAP KURUSdari seseorang dengan inisal nama akunnya aghaanantyab, ia menulis
“orang berkulit hitam sejak nenek moyangnya dulu selalu bekerja keras dan mengandalkan otot sehingga mereka sekarang berevolusi memiliki tubuh yang metabolismenya sempurna. Orang berkulit putih sejak ratusan tahun yang lalu terbiasa hidup dengan strategi, dan memilih untuk mengontrol alam dengan otak. Itu alasan kenapa sekarang mereka berevolusi menjadi orang-orang yang cerdas dan bahkan menggunakan kecantikan fisik untuk mempengaruhi orang lain. Nenek moyang mereka sadar kalau penampilan visual (kecantikan) bisa mempengaruhi lebih banyak manusia... sekarng kita udah masuk zaman global dimana semua bangsa bercampur aduk dan saling berkompetisi. Bangsa yang menang adalah yang paling bahagia, tapi bangsa yang menderita akan berevolusi lebih cepat daripada bangsa yang sudah bahagia. Bangsa yang sudah ketinggalan dan ga mampu berevolusi akan punah dengan sendirinya.”
Bisa saya simpulkan bahwa suatu bangsa yang mampu berevolusi adalah bangsa yang memiliki manusia-manusia dengan tingkat kreatifitas yang tinggi dan mampu mewujudkan ide-ide mereka untuk terus berkembang di setiap jamannya. Dan bila suatu bangsa yang tak mampu berevolusi atau tak memiliki ide-ide kreatif, tentu bangsa itu akan punah.
Kita bisa belajar bahwa ide kreatif juga dapat membuat perubahan yang besar jika di diwujudkan dan selalu diterapkan disetiap generasinya, seperti contohnya Negara Korea Selatan yang kini adalah Negara Maju. Padahal waktu kemerdekannya sendiri hanya terpaut 2 hari lebih awal dari Negara tercinta kita Indonesia. Dan kini mereka sudah masuk ke dalam jajaran negara-negara maju. Negara Korea tahu apa yang harus mereka tingkatkan sehingga mereka dapat maju seperti sekarang ini.
Pada zaman revolusi industri 4.0 manusia sebelumnya sudah melewati revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0 dan 3.0. Dimana revolusi industri 1.0 tepatnya pada abad ke-18 (1750-1850) pekerjaan yang awalnya dikerjakan oleh manusia mulai dialihkan menggunakan mesin uap yang dikembangkan oleh James Watt yang menciptakan mesin-mesin bertenaga air.  
Kemudian dilanjut revolusi industri 2.0 pada tahun 1870 sampai awal Perang Dunia I. Kemunculan revolusi industri 2.0 ditandai dengan terciptanya tenaga listrik sebagai sumber utama dan Combustion Chamber (Ruang Pembakaran). Penemuan ini kemudian diikuti dengan kemunculan pesawat telepon, mobil, serta pesawat terbang yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Dan mulai adanya sistem pembagian kerja yang memungkinkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi fasilitas industri
Revolusi 3.0 dunia mulai memasuki era digitalisasi dimana ditandai dengan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri. Bisnis berbasis teknologi pun mulai muncul yang dikenal dengan istilah Technopreneur.
Revolusi industri 4.0 ditandai diwarnai dengan era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano mobil otomatis dan banyak lagi yang kemudian akan sangat berdampak pada perekonomian, pendidikan, pemerintahan, inidustri dan bahkan perdebatan antar manusia terkait definisi manusia itu sendiri. Era dimana revolusi teknologi secara tidak langsung telah mengubah gaya hidup, seperti cara kita bekerja, bagaimana kita berkomunikasi dan berbagi informasi, serta cara kita membangun relasi.
Perubahan tersebut tentunya melibatkan sektor global yang tidak lain merupakan sektor pemerintahan, perusahaan swasta, sektor industri, ekonomi, pasar modal, pelaku politik hingga bisnis, dan tentu saja masyarakat luas.
Lahirnya pengembangan teknologi didasari akan keinginan manusia yang terus ingin mempermudah segala pekerjaan yang ada, memotong jarak yang terbentang.
Tridarama perguruan tinggi adalah acuan bagi mahasiswa akhir untuk melakukan penelitian. Seperti contohnya mahasiswa fakultas teknik yang biasanya saat melakukan penelitian akan melakukan beberapa kesalahan yang beberapa kali terulang dikarenakan beberapa faktor kesalahan. Salah satu faktor kesalahan adala bila peneliti lalai, seperti lupa atau terlambat dalam melakukan perlakuan terhadap barang sehingga terjadi pengkerutan barang dan memperoleh barang yang tidak sesuai dengan yang diharapakan.

Komentar